Islamic Daily: Day 4, 5, and 6



Waktunya Jalan-Jalan! 

Banjarmasin, 9 Mei 2019

Hari keempat di bulan Ramadhan. Ternyata memang benar, ekspetasi dan realita kadang berbanding terbalik. Ketika kita menginginkan sesuatu, kita malah mendapatkan hal lain yang sebenarnya tidak diinginkan. Itulah yang kualami saat ini.

Hari ini adalah hari yang terpadat dalam seminggu kuliahku. Ada 4 mata kuliah yang harus diikuti. Untung saja, ada satu mata kuliah yang kosong hari ini. Kini tersisa 3 mata kuliah.

Namun, menurutku ini masih terlalu melelahkan, karena setelahnya aku mengerjakan tugas makalah sebagai nilai Final Test. Setelahnya, aku juga harus mengerjakan tugas essai Final Test.

Ya, itulah keseharianku selama disini. Aku jadi tidak bisa ngabuburit atau jalan-jalan karenanya. Namun setidaknya, ketika menjelang Maghrib, tugasku sudah selesai semua.

Aku segera menaiki sepedaku menuju warung nasi terdekat. Biasanya, jika aku tidak sempat memasak, aku akan membeli nasi bungkus. Aku juga mencari minuman dingin untuk berbuka. Walaupun sebenarnya, minuman seperti ini tidak sehat, namun karena sudah kebiasaan, aku terus melakukannya.

Yah, walaupun begitu, pada akhirnya, aku bisa ngabuburit sepuasnya. Besok hari, mata kuliahnya hanya satu saja. Aku bebas untuk melakukan apapun setelahnya.

Oh, jika kalian minta saran tempat ngabuburit yang cocok disini, maka akan kuberikan. Bagi kalian yang tinggal di kota Banjarmasin, aku sarankan untuk datang ke Taman Siring yang terletak di Jalan A. Yani Km.1. Disarankan untuk datang waktu sore hari, karena banyak pedagang yang akan berjualan disana.

Taman ini baru ramai saat akhir pekan. Kalian bisa juga melakukan wisata air dengan menaiki perahu mesin, atau yang sering disebut disini dengan nama klotok. Mereka akan membawamu menyusuri keindahan kota melewati sungai.

Baiklah, kurasa cukup untuk saat ini. Sampai jumpa di kisah berikutnya!

#IslamicDaily #AllSeries

XXX


Pray The Series: Tarawih

Banjarmasin, 10 Mei 2019

Hari kelima di bulan Ramadhan. Itu berarti sudah 5 kali aku Shalat Tarawih berjamaah di Mushala dekat kontrakanku. Alhamdulillah, aku tidak meninggalkan Shalat Tarawih sejauh ini. Terkadang, aku merasa tidak sanggup mengerjakannya satu bulan ini. Namun, beberapa tahun sebelumnya, Shalat Tarawih berhasil aku kerjakan secara penuh.

Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya, ini adalah pengalaman puasa pertamaku di daerah perantauan. Namun walaupun begitu, Shalat Tarawih tetap sama rakaatnya, 20 rakaat, dengan Witir 3 rakaat. Hanya bacaan diantaranya yang sedikit berbeda.

Banyak temanku bercerita bahwa mereka masih kesulitan untuk ikut Shalat Tarawih. Alasannya karena kelelahan saat puasa di siang hari. Sehingga ketika buka puasa, mereka kekenyangan dan tertidur pulas setelahnya.

Sebenarnya, semua ini adalah tentang kebiasaan. Mereka hanya belum konsisten menjalankan Shalat saja. Mereka menganggap bahwa ini hanyalah sekedar ibadah sunah yang dengan mudahnya ditinggalkan. Memang ibadah sunah jika tidak dikerjakan, tidak berdosa. Namun, alangkah baiknya, jika mereka mau mengerjakan Shalat Tarawih yang sudah pasti mendapatkan pahala.

Lagipula, sekarang masih bulan Ramadhan, kan? Pahala yang di dapatkan pasti berlipat ganda, seharusnya. Yah, aku tidak bisa memaksakan mereka, sih. Semoga saja, pintu hati mereka terbuka dan mampu memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Baik. Aku rasa itu sudah semuanya. Sampai jumpa di bagian berikutnya!

#IslamicDaily #AllSeries

XXX


Pray The Series: Wudhu

Banjarmasin, 11 Mei 2019

Hari keenam di bulan Ramadhan. Aku akan berbuka puasa di Masjid kali ini. Dengan menaiki sepeda, aku pergi kesana. Jarak Masjid dengan rumah kontrakanku memang tidak terlalu jauh. Hanya butuh beberapa menit, aku sudah sampai disana.

Sebelum waktu Maghrib tiba, beberapa jamaah ada yang berwudhu terlebih dulu. Alasannya agar tidak berdesakan setelah berbuka nanti. Aku pun juga melakukan hal yang sama.

Sepintas, aku melihat bagaimana cara orang-orang disini berwudhu. Anggota badan yang umum seperti muka, tangan hingga siku, rambut, dan kaki hingga tumit, tetap mereka basuh dengan air wudhu. Namun, untuk perkara yang disunahkan, hal ini cukup beragam. Ada yang melakukan semuanya, ada juga yang hanya sebagian.

Contohnya seperti berkumur-kumur, membasuh telinga, membasuh sela jari tangan, dan lainnya. Rata-rata, untuk membasuh telinga, mereka selalu melakukannya. Sedangkan untuk berkumur, ada yang melakukan, ada juga yang tidak.

Namun, tidak ada masalah, kan? Selama orang-orang masih mau menerima dan mentolerir perbedaan, hidup akan terasa lebih ringan dan mudah. Bisa dimulai dari hal kecil seperti ini.

Baiklah. Cukup sampai disini dulu, ya! Sampai jumpa lain waktu! Oh, ya. Gambar tidak ada hubungannya dengan cerita.

#IslamicDaily #AllSeries

XXX

Komentar