Tun(j)angan Hari Raya
Banjarmasin, 30 Mei 2019
Selain cuti, ada satu hal lagi yang akan didapatkan seorang pegawai. Benar, itu adalah THR. Mungkin, banyak dari kita yang tidak tahu, bagaimana sejarah THR bisa dimulai. Disini, aku akan bercerita sedikit tentang sejarah THR di Indonesia.
THR dicetuskan oleh Soekiman Wirjosandjojo, pendiri kabinet Soekiman sekaligus sebagai Mendagri di era Presiden Soekarno. Pada tahun 1952, beliau mencetuskan ide tentang Tunjangan Kesejahteraan bagi Pamong Praja (sekarang PNS). Tujuan diadakannya THR saat itu ada dua, untuk menarik hati aparatur negara agar mendukung kabinetnya, dan agar mereka merasa bahwa pemerintah sudah memberikan pelayanan terbaik dari kabinet sebelumnya.
Saat
 itu, pemerintah memberikan THR sebesar Rp. 125-Rp. 200 (jika 
dinominalkan sekarang, maka setara dengan Rp. 1,2 juta hingga Rp. 2 
juta). Pemerintah juga memberikan tunjangan lain berupa bahan-bahan 
pokok.
Namun, disisi lain, hal ini juga menimbulkan kecemburuan 
dipihak buruh pekerja. Hingga mereka pun melakukan protes dengan demo 
dan mogok kerja. Kebijakan tersebut lalu diberlakukan kepada semua jenis
 pekerja baik swasta maupun negeri.
Sesuai Peraturan Menteri Tenaga 
Kerja RI No. 04/1994, pegawai yang sudah bekerja lebih dari 3 bulan 
wajib mendapatkan THR. Jumlah THR harus disesuaikan dengan lamanya masa 
kerja. Sedang untuk pegawai yang sudah satu tahun bekerja, akan 
mendapatkan THR yang besarnya satu bulan gaji kerja.
#IslamicDaily #AllSeries
XXX
Re: Union
Banjarmasin, 31 Mei 2019
Reuni adalah tempat dimana kita berkumpul kembali bersama dengan teman-teman semasa sekolah dulu. Namun, terkadang reuni tidak hanya berbentuk acara yang formal saja, tapi sudah cukup luas bentuknya.
Contoh nyatanya adalah buka bersama teman satu angkatan. Seringkali ini menjadi sarana reuni tersendiri bagi kita. Tapi, ada satu hal yang sering kita lupakan disini.
Percampuran antara perempuan dan laki-laki. Itulah hal kecil yang sering diremehkan oleh kita semua. Kebiasaan yang salah, malah dianggap jadi benar karenanya.
Kalau
 dipisah, malah disangka terlalu fanatik pada agama katanya. Susah 
memang. Yang bisa kita lakukan hanya mengikutinya saja, tanpa bisa 
melakukan apapun.
Setidaknya, berusahalah untuk menjaga diri kita dari itu. Kalau tidak bisa juga, maka jagalah pandangan dan hatimu. Agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang salah.
#IslamicDaily #AllSeries
XXX
Angpao Jaman Now
Banjarmasin, 1 Juni 2019
Sesuatu yang diharapkan oleh anak-anak saat hari lebaran tiba adalah angpao berisi uang. Uang yang biasa mereka terima berkisar lima ribu hingga dua puluh ribu. Tapi itu baru dari satu orang. Jika ditotal, mereka bisa mendapatkan uang hingga seratus ribu. Itu jumlah yang tidak sedikit.
Lalu, mereka menggunakan uang itu untuk apa? Tentunya untuk membeli makanan, mainan, dan sebagainya, yang sebenarnya tidaklah terlalu penting. Tanpa kita sadari, kita telah mendidik anak dengan cara yang salah.
Kita justru mengajarkan mereka untuk berperilaku boros dan juga meminta-minta pada orang lain. Seharusnya, budaya seperti ini dijauhkan dari anak-anak kita. Walaupun tidak bisa dihindari nantinya, setidaknya ajarilah mereka untuk berhemat dan menggunakan uang sebagaimana mestinya.
Dengan begitu, mereka akan belajar bahwa uang memang dibutuhkan, tapi bukan untuk dihambur-hamburkan. Mereka juga akan belajar untuk tidak bermental lemah dengan meminta-minta pada orang lain.
#IslamicDaily #AllSeries
XXX



Komentar
Posting Komentar